GUNUNG SIBAYAK ( PART I )

Rabu, 23 Juli 2014

SUMATERA UTARA


     Puncak Gunung Sibayak, menikmati pesona dan gugusan bebatuan serta kawah yang menghembuskan asap berbau belerang. Pagi hari kita bisa menyaksikan matahari pagi yang menyemburkan sinar di sela-sela bebatuan yang ada. Sementara sore harinya kita akan menyaksikan keindahan lembayung senja sambil menunggu matahari menuju peraduannya di ufuk Barat. Dari puncak Gunung Sibayak terlihat juga dari kejauhan beberapa perkampungan di bawahnya serta puncak Gunung Sinabung yang memang berdampingan dengan Gunung Sibayak.     Gunung itu terlihat begitu indah dan menjadi daya tarik banyak pengunjung, terutama para pendaki gunung. Pada malam minngu, layaknya seperti pasar malam yang dingin, biasa sekitar pukul 02:00WIB merupakan malam favorit bagi para pendaki untuk mendaki ke puncak gunung, untuk melihat keindahan panorama matahari terbit. Dari puncak gunung terlihat Kota Medan, dimana pada malam harinya, kota Medan terlihat lebih indah dengan kemilau lampu-lampu kotanya.     Gunung Sibayak yang terletaj di dataran tinggi Karo dengan ketinggian 2.094m dari permukaan laut. Gunung yang keadaan puncaknya yang sudah porak poranda karena letusan dimasa lalu.Faktor kondensasi di gunung ini sangat tinggi yang menyebabkan seringnya terlihat kabut yang bergerombol didaerah puncak dan merupakan gunung api yang masih aktif, dan mempunyai kawah yang cukup landai untuk dituruni dan tampak tidak terlalu berbahaya asalkan jangan terlalu dekat ,Gumpalan asapnya  berasal dari panas bumi dan berguna sebagai sumber energi listrik. Di Kabupaten Karo telah terdapat sebuah kawasan pembangkit tenaga uap di dekat Gunung  Sibayak Dari Desa Sibayak, terlihat jelas kondisi  kawahnya yang agak landai (terlihat dari belakang kawasan pembangkit tenaga  uap), yang kelihatannya seperti  membelah  gunung. Sekitar pukul 15:00 WIB, kabut mulai kelihatan di sekitar puncak gunung  hingga ke bagian bawahnya, dan tidak lama kemudian, kabut mulai menyebar hingga  ke Desa Semangat Gunung. Gunung Sibayak dengan sebutan “Gunung Raja”. Sibayak berarti Raja dalam bahasa Batak Karo.Gunung Sibayak bisa dicapai dari dua tempat yaitu :Terdekat dari desa Raja Berneh (Semangat Gunung) Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Karo (60 KM dari Kota Medan) .Melalui Desa Semangat Gunung (Desa Raja Berneh). Desa itu sangat indah dengan panorama alam dan hamparan perkebunan sayur-sayuran,  tanaman hias dan buah-buahan. Masyarakatnya bercorak masyarakat agraris, yang masih berpegang pada tradisi leluhur dengan kehidupan sosial yang multikultural. Dalam perjalanan menuju Gunung Sibayak, di sepanjang jalan akan terlihat pemandangan tradisional, berupa rumah-rumah adat Batak Karo yang telah berusia sekitar  250 tahun.Banyak terdapat  sumber air panas di sekitar Desa Semangat Gunung dan di Gunung Sibayak. Di kaki  Gunung Sibayak terdapat sumber air panas yang sering didatangi para pengunjung. Uap airnya mengandung belerang, sehingga tercium agak menyengat. Kondisi  alamnya masih natural, dipenuhi pepohonan bambu dan rotan. Untuk menuju arah puncak, para pendaki dapat melewati jalan setapak sebagai jalur resmi  pendakian.Mandi Sauna, mereka yang memiliki hobi jalan dan berendam dengan air panas belerang. Berada di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanahkaro, kawasan ini menjadi pilihan wisata akhir pekan bagi keluarga. Dengan balutan udara sejuk karena berada di kaki Gunung Sibayak, daerah kunjungan wisata ini dianugerahi air panas belerang. Ali mengalir sepanjang masa dengan balutan panorama eksotis yang menyajikan suasana indah, tenang serta damai.Jalan menuju lokasi Gunung Sibayak tidak terlalu sulit. Pendakiannya tidak membutuhkan teknik khusus. Bahkan pendaki pemula akan dengan mudah mencapai puncak serta menikmati embusan angin berbau belerang yang keluar dari kawah Gunung Sibayak. Dari Kota Medan, lokasi ini bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Most Reading